Workshop

‘Berkreasi Membuat Media Bahan Ajar dan Permainan Anak Menggunakan Barang Bekas dan Bahan Dapur’

Halo Sobat Hati Suci! Kembali lagi ke cerita keseruan pelatihan Guru PAUD di Sumba Barat Daya oleh Kupuku Indonesia X Sekolah Hati Suci Jakarta. Nah, kali ini tema pelatihan adalah ‘Berkreasi Membuat Media Bahan Ajar dan Permainan Anak Menggunakan Barang Bekas dan Bahan Dapur’.

Kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah dan guru-guru PAUD Sinar Pagi, PAUD Santo Gabriel, PAUD Mulia Kasih, TK Santa Theresia, TK Marsudirini dan PAUD St. Stefanus dan kembali diisi oleh guru-guru Sekolah Hati Suci yaitu Pak Parlan, Ms. Cynthia dan Ms. Cicilia. Adapun materi workshop berfokus pada membuat beberapa bahan ajar seperti cat dari tepung dan pewarna alami (menggunakan buah naga, kunyit, buah mengkudu,  dll), membuat papan/kanvas lukis dari kardus bekas, membuat permainan ular tangga dan Twister dari kardus bekas atau spanduk bekas.

Sebagai bahan yang mudah didapat, bahan dapur dan barang bekas juga bersifat open ended artinya jenis barang yang tidak terpaku pada satu tujuan. Daya eksplorasi kedua bahan ini sangat luas sehingga akan mudah dijadikan media pembelajaran anak-anak. Hal ini berkebalikan dengan kebanyakan mainan komersial yang hanya dapat digunakan dengan satu cara sehingga berpotensi menghambat kreativitas.

Gambar 1 : Pemaparan Materi Workshop

“Kita bisa dengan mudah mendapat barang bekas dan bahan dapur di sekeliling kita dan digunakan untuk semua topik pembelajaran. Ketika Bapak/Ibu bertemu tema pembelajaran yang sulit, tidak perlu khawatir mengenai bahannya karena bisa kita temukan dengan mudah.” Ujar Ms. Cynthia

“Seperti buah naga, kita bisa menggunakannya untuk pewarna alami warna merah atau sedikit keunguan.” Tambahnya

TK Marsudirini pun membagikan pengalaman menggunakan pohon mengkudu yang banyak ditemukan di Sumba untuk menghasilkan warna kuning.

“Dari batang pohon mengkudu kami bisa menghasilkan warna kuning.” Papar salah satu guru.

Selain memanfaatkan pewarna alami, Ms. Cynthia dkk juga mengajak guru-guru untuk praktek membuat kanvas lukis menggunakan kardus bekas. 

“Seni lukis dapat melatih literasi anak, menulis huruf, membuat gambar, merepresentasikan makna, bereksperimen dengan gambar tulisan atau simbol, dan anak mengenal bahwa media mempunyai beberapa dimensi.” Papar Ms. Cynthia

Workshop pun berjalan sangat praktikal karena apa yang dibagikan oleh Guru Sekolah Hati Suci dipraktekkan langsung oleh guru-guru di Sumba Barat Daya. Mereka pun sebelumnya diminta untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Salah satu kegiatan praktek yang paling menantang adalah membuat permainan ular tangga dari spanduk bekas serta kartu pertanyaan karena membutuhkan bahan dan kreativitas lebih dalam membuatnya. Cara memainkan permainan ini adalah meminta siswa untuk melempar dadu (yang terbuat dari kardus bekas) kemudian berjalan ke angka yang keluar sesuai dari kocokan dadu. Setiap angka sudah dilengkapi kartu pertanyaan. Guru dapat mempersiapkan pertanyaan di kartu pertanyaan sesuai dengan tema pembelajaran.

Gambar 2 : Praktek Membuat Permainan Ular Tangga

“Saya pikir isi kartu bisa coba main peran menggunakan tema komunikasi. Minta anak untuk pura-pura menelpon orang.” Ujar salah satu guru ketika Ms Cynthia mengajak para guru untuk coba membuat 1 pertanyaan dengan tema pembelajaran Komunikasi .

“Betul sekali, bagus bu!” Puji Pak Parlan.

Setelah membuat berbagai jenis media pembelajaran dari bahan dapur dan barang bekas, sesi pun ditutup dengan kegiatan sharing mengenai apa saja yang dapat disimpulkan guru-guru PAUD/TK di Sumba Barat Daya mengenai manfaat dari permainan yang telah dibuat.

Adapun guru-guru Sekolah Hati Suci menekankan bahwa tidak perlu memaksakan seluruh aspek perkembangan anak (bahasa, fisik motorik, kognitif, seni, sosial emosional) ada dalam satu permainan. Setiap permainan bisa saling melengkapi semua unsur perkembangan anak tersebut.

Bagaimana, seru sekali kan Sobat workshop sesi II kali ini ? Nah, kamu juga bisa lho memanfaatkan bahan dapur dan barang bekas untuk menjadi media pembelajaran bagi anak di rumah. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, penting sekali untuk membantu anak dalam kegiatan belajar mengajar. Orang tua dan keluarga juga memiliki peran sebagai guru lho. Yuk asah kreativitas dan ciptakan pembelajaran yang menarik!

Sampai jumpa di cerita menarik Sekolah Hati Suci selanjutnya Sobat 🙂

Visit Us On InstagramVisit Us On YoutubeVisit Us On Facebook